Header Ads

test

Dua Amanat Ini Harus Dijalankan Warga NU





Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan, Nahdlatul Ulama memiliki dua amanat yaitu“amanah diniyah (amanat keagamaan) dan amanah wathoniyah (amanat kebangsaan). Ia mengatakan hal itu pada Istighotsah untuk Jakarta Damai yang diselenggarakan PBNU di Jakarta, Jumat (7/4) malam.

Amanat keagamaan, jelas Kiai Said, adalah amanat untuk membela agama Islam. Ia berkata, untuk membela Islam, maka NU harus terus mendakwahkan dan menampilkan wajah Islam yang baik, sejuk, mulia, dan sempurna.  

“Barang siapa mengajak kepada sesuatu yang benar, maka harus dengan (cara) yang benar pula,” jelasnya.

Adapun yang kedua adalah amanat kebangsaan. Kiai Said menilai, NU harus menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala bentuk ancaman yang ingin merobohkan Indonesia. “Amanat yang ada di pundak kita adalah mengawal keutuhan NKRI yang dibangun oleh para nasionalis dan juga ulama,” terangnya.

Selain menjaga, lanjut Kiai Said, NU juga harus ikut membangun Indonesia, terutama dari segi akhlak dan keilmuan. “Membela negara kita, mari kita bangun pendidikan kita,” katanya.

Bahkan, Kiai Said mengatakan, seandainya ada orang NU, tetapi tidak membela dan tidak ikut dalam membangun Indonesia, maka ia telah mengkhianati Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Karena menurutnya, Mbah Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, dan Gus Dur juga membela dan turut memajukan Indonesia. “Wahid Hasyim menjadi panitia (BPUPKI) pembentukan Indonesia,” urainya.

Kiai Said mengatakan, mengamalkan dua amanat tersebut berarti meneruskan amanat dari para leluhur NU. “Meneruskan amanat dari leluhur,” tukasnya.

Terkait dengan Pilkada DKI putaran kedua, Kiai Said berpesan untuk sama-sama menjaga ketertiban dan keamanan. Ia berharap, Jakarta bisa menjadi ibu kota yang damai, aman, dan tenang. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)

No comments:

Powered by Blogger.